Sunday 3 January 2016

Tukang jamu itu identik dengan gendongannya, tapi di kampung saya ada beberapa yang telah bermigrasi ke gerobak dorong atau sepeda. Gaya nya pun sudah tidak memakai konde dan kebaya, melainkan pakaian yang lebih kasual bahkan ada yang memakai hijab. Ternyata mereka ini kalo di tanya tentang khasiat jamu yang dijajakan, jawabannya kurang memuaskan. Pokoknya mereka tahu nya si jamu itu cuma bikin sehat, seger dan menghilangkan pegel. Kalo ditanya, "Mbak, ada jamu tolak miskin gak?" simbak nya pun tersapu sapu malu hihi.

Diantara banyak varian jejamuan, hobi saya adalah jamu kunyit asem karena rasanya yang gak pahit :D Kunyit asem ini baik untuk kesehatan, diantaranya adalah
melancarkan aliran darah, antiinflamasi atau anti radang, anti bakteri, menyegarkan badan, menghilangkan nyeri haid, mencegah penuaan dini, mencerahkan kulit, dan mengurangi lemak dalam tubuh. Dapat diminum setiap hari secara teratur sebanyak 250 ml.

Baru kali ini saya membuat jamu sendiri, karena denger berita bahwa si Mbak jamu memakai gula bibit untuk jamunya. Pantesan manis banget kerasanya. Jadi demi terhindar dari hal hal yang tak diinginkan lebih baik singsingkan lengan, pasang konde, pake kebaya, terus bikin jamu sendiri hihi.

Bahan :
250 gr Kunyit yang sudah tua, cuci bersih
50 gr Asam Jawa
100 gr Gula Aren
1 buah Jeruk Nipis/Lemon lokal
1/8 sdt Garam
4 Gelas air

Cara membuatnya :
Blender atau tumbuk kunyit, tambahkan air. Rebus bersama asam, gula dan garam sampai mendidih. Biarkan dingin lalu saring. Bubuhi air jeruk nipis. Siap di minum. Sisanya dapat dimasukan ke lemari es untuk di minum di hari hari selanjutnya.

posted from Bloggeroid

0 comments:

Post a Comment