Thursday 12 July 2018


Baru tahu kalau kue balok itu asalnya dari Garut. Bertahun-tahun gaul dengan orang Garut tak serta merta mengetahui ragam macam kuliner daerah sana. Yang saya tahu ya dodol lagi dodol lagi, terutama dodol yang suka piknik. Dodol aja piknik, kamu kok enggak? Nah lo!

Kue Balok pertama saya dibeli di sebuah warung kopi kaki lima nan tradisionil. Si euceu, sang pemilik warung memanggang adonan kue baloknya dalam cetakan yang nangkring diatas bara arang lalu ditutup, dan diatas tutupnya disebarkan kembali bara arang. Sepertinya hal ini adalah adaptasi dari konsep api atas api bawah yang ada di oven masa kini.
Rasa kue baloknya manis dan agak getir. Entah karena kebanyakan soda kue atau jantu, pokoknya gak cocok di lidah saya. Kesan pertama itu membuat saya sedikit phobia untuk kembali menikmati kue yang bernama balok, balok...balok bambuuuuuuu.

Sampai pada suatu hari, ada yang memberi kue balok made in Lembang sekaligus meyakinkan diri ini bahwa kue balok yang ia bawa itu rasanya beda. Alhamdulillah ya sesuatu, kue balok tersebut memang beda. Adonannya plek adonan bolu gak ada rasa getir-getirnya kecuali dimakan sambil meresapi getirnya kehidupan, cieh!
Selain kue balok Lembang, saya pun kerap membeli kue balok di Dago. Yang ini topping dan rasanya lumayan banyak. Ada keju, coklat, sampai greentea.

Kabarnya di Garut sana, satu tahun kebelakang terdapat jenis kue balok yang tengah digandrungi oleh para penggila kuliner yaitu kue balok brownies q'Anom. Kue balok yang adonannya berupa adonan brownies itu memiliki filling berupa coklat yang meleleh. Yaa udah mirip-mirip choco lava cake di film Chef lah, nyaris, hampir, nyerempet.

Nah, di Bandung, jenis kue balok seperti itu dapat di temukan di Jl. Sabang No. 27 dengan nama Kue Balok Mahkota. Rasanya? Legit dan nyoklat banget. Saya sendiri hanya kuat makan satu biji karena kepekatan rasanya. Tapi bila yang tergila-gila dengan brownies kukus atau cake coklat lainnya, rasa kue balok ini akan terasa sangat pas dan mengundang nafsu angkara murka eh nafsu memakannya.




posted from Bloggeroid

0 comments:

Post a Comment