Cireng dan cuko, dua hal yang selalu mengingatkan saya kepada Mih Eru dan Ceu Emas, perak dan perunggu #eeeehh. Ya, beliau-beliau ini adalah pembuat cireng dan cuko yang handal di seantero Kaki gunung Ceremai tepatnya Desa Bandorasa Kulon. Olahan cireng Mih Eru cenderung empuk dan agak krispi sedangkan buatan Ceu Emas lebih padat karena berupa gelondongan yang kemudian di potong dan di goreng. Cireng dan cuko kerap menjadi menu sarapan yang mengenyangkan saat mudik lebaran.
Cireng sendiri telah ada sejak era pleistosen yang bersentuhan dengan kelahiran homo sapiens pertama di dunia haha ngayal, sejak era 80-an ding, era dimana Ahmad Albar banyak dikecam penggemarnya gara-gara merilis album dangdut bertajuk Zakia.
Dulu saat zaman SD, bila menyantap makanan berbahan dasar teoung tapioka, kanji atau sagu itu pasti ditemani dengan saus sambal berwarna merah membara bagai gincu para geisha, ish...ish... Saus yang entah merknya apa, dibuatnya dimana dan harganya berapa itu memang menjadi perpaduan yang cocok maricok dengan Cireng hangat. Kini Cireng disantap tak hanya dengan saus sambal tapi juga dengan sambal petis, sambal kacang, sambal oncom, sambal rujak, cuko bahkan mayonaise.
Bagai genre musik, Cireng pun memiliki turunan seperti cilok (aci dicolok), cimol (aci digemol), cimin (aci mini), cilung (aci digulung), citruk (aci diketruk), dan cilor (aci telor). Cireng sendiri memiliki beberapa varian diantaranya cireng isi (keju, cabai, sosis, baso, kornet), rujak cireng, cireng terasi serta cireng crispy.
Disamping rasanya enak, cara membuatnya terhitung sangat mudah dan cepat. Bahannya pun tak sulit dicari sehingga gak bikin pusing kepala Barbie.
Bahan biang :
50 gr tepung tapioka/sagu
150 ml air
2 siung bawang putih, haluskan
1 sdt garan
3/4 sdt kaldu ayam bubuk
2 batang daun bawang, iris.
Bahan dasar :
200 gr tepung tapioka + 2 sdm tepung terigu, campurkan.
Cara membuat :
Panaskan air dan bahan lain kecuali tepung tapioka sampai mendidih. Masukkan teoung tapioka, aduk cepat sampai berubah menjadi lengket dan berwarna bening seperti lem.
Masukan adonan biang ke dalam campuran tepung tapioka dan terigu, uleni panas-panas dengan ujung jari saja. Tarik-tarik adonan sampai semua tepung menyatu.
Goreng dalam minyak panas dengan api sedang sampai matang.
Bahan cuko :
1 gandu gula merah
4 biji asam Jawa
3 buah cabai rawit
1 siung bawang putih
1 sdt ebi
Garam secukupnya.
Cara membuatnya :
Masak gula merah dan asam Jawa, angkat dan saring.
Masak kembali dengan dibubuhi bahan lainnya sampai matang.
Cireng sendiri telah ada sejak era pleistosen yang bersentuhan dengan kelahiran homo sapiens pertama di dunia haha ngayal, sejak era 80-an ding, era dimana Ahmad Albar banyak dikecam penggemarnya gara-gara merilis album dangdut bertajuk Zakia.
Dulu saat zaman SD, bila menyantap makanan berbahan dasar teoung tapioka, kanji atau sagu itu pasti ditemani dengan saus sambal berwarna merah membara bagai gincu para geisha, ish...ish... Saus yang entah merknya apa, dibuatnya dimana dan harganya berapa itu memang menjadi perpaduan yang cocok maricok dengan Cireng hangat. Kini Cireng disantap tak hanya dengan saus sambal tapi juga dengan sambal petis, sambal kacang, sambal oncom, sambal rujak, cuko bahkan mayonaise.
Bagai genre musik, Cireng pun memiliki turunan seperti cilok (aci dicolok), cimol (aci digemol), cimin (aci mini), cilung (aci digulung), citruk (aci diketruk), dan cilor (aci telor). Cireng sendiri memiliki beberapa varian diantaranya cireng isi (keju, cabai, sosis, baso, kornet), rujak cireng, cireng terasi serta cireng crispy.
Disamping rasanya enak, cara membuatnya terhitung sangat mudah dan cepat. Bahannya pun tak sulit dicari sehingga gak bikin pusing kepala Barbie.
Bahan biang :
50 gr tepung tapioka/sagu
150 ml air
2 siung bawang putih, haluskan
1 sdt garan
3/4 sdt kaldu ayam bubuk
2 batang daun bawang, iris.
Bahan dasar :
200 gr tepung tapioka + 2 sdm tepung terigu, campurkan.
Cara membuat :
Panaskan air dan bahan lain kecuali tepung tapioka sampai mendidih. Masukkan teoung tapioka, aduk cepat sampai berubah menjadi lengket dan berwarna bening seperti lem.
Masukan adonan biang ke dalam campuran tepung tapioka dan terigu, uleni panas-panas dengan ujung jari saja. Tarik-tarik adonan sampai semua tepung menyatu.
Goreng dalam minyak panas dengan api sedang sampai matang.
Bahan cuko :
1 gandu gula merah
4 biji asam Jawa
3 buah cabai rawit
1 siung bawang putih
1 sdt ebi
Garam secukupnya.
Cara membuatnya :
Masak gula merah dan asam Jawa, angkat dan saring.
Masak kembali dengan dibubuhi bahan lainnya sampai matang.
posted from Bloggeroid
0 comments:
Post a Comment