Niatnya sih mau daftar ulang sekolah anak-anak doang tapi dasarnya emak-emak bawaannya langsung otewe, entah otewe kemana haha benar-benar gak jelas.
Setelah bertanya-tanya mau kemana lalu disambung dengan pertanyaan Jalan tol atau bukan dan dijawab dengan "jalan tol" membuat kepala suku sekaligus sang pemegang kemudi tancap gas bagai Mario Andretti menuju pintu tol Pasteur.
Lalu melingkar-lingkar lah kami di jalanan yang cukup ruwet yang berujung di tempat wisata kekinian bertajuk D'dieu Land.
D'dieu Land berlokasi di daerah Punclut tepatnya di Jl. Pagermaneuh. Areanya cukup luas dengan kontur tanah yang berundak-undak. Berhubung masih suasana liburan maka di dalam area wisata itu cukup lumayan tumplek blek.
Perut keroncongan membuat kami memutuskan untuk makan siang dulu. Karena sesungguhnya perut kosong itu akan membuat roman wajah kusam dan hal itu adalah musuh kamera.
Lereng Anteng adalah tempat yang kami pilih untuk operasi mengenyangkan perut. Setelah menenteng menu yang di temukan di meja kasir kami pun langsung meluncur ke meja kosong. Meja-meja kayu itu dilengkapi dengan kursi dan bean bag. Tempatnya sendiri cukup nyaman dengan pemandangan terbuka ke arah bukit yang menghijau.
Kenyamanan tempat ternyata tak diimbangi dengan pesanan makanan yang memakan waktu cukup lama.
Saya sendiri memesan Nasi Ayam Tulang Lunak seharga 35K, berisi nasi, ayam, tahu, tempe, seiris timun, seiris tomat dan seuprit sambal. Disajikan diatas piring bambu yang di lengkapi dengan sendok plastik. Bayangkan, menu ayam dengan sendok plastik sedangkan nasi goreng teman duetnya sendok dan garpu berbahan stainless steel. Apa gak ketuker tuh?
Untuk minumnya saya memilih teh oolong seharga 15K, dan sesuai dengan namanya teh ini masa penantiannya looooooong banget. Makanan sudah tandas, minumnya belum juga muncul sampai-sampai saya harus bertanya dan kasir menjawab.
Eeh sudah ditanya masih juga lama nongolnya, yaelaaah plis deh, keseretan nih. Dan apesnya si oolong tea ini disajikan panas-panas yang membuat bibir langsung kena sariawan.
Menurut saya, resto bernama Lereng Anteng ini memang sesuai dengan namanya karena anteng banget pelayanannya sampai-sampai bikin muntab yang nunggunya. Selain itu menu yang disajikannya benar-benar asal ada aja, melihat menu nasi bakar pesanan teman membuat saya megucapkan "Duh gusti" haha lebay. Lemon ice tea-nya manis asemnya kebangetan.
Setelah perut terisi dimana belum merasa kenyang juga sih hihi kami pun meneruskan penjelajahan dengan memasuki area Dago Bakery. Di tempat ini banyak spot yang instagramable banget. Ciamik. Dengan membayar tiket berupa
voucher sebesar Rp. 10,000 di hari biasa dan Rp. 15,000 di hari libur, para pengunjung dapat memesan berbagai macam menu makanan dan menikmatinya di tempat-tempat duduk yang banyak tersedia.
Karena hari sudah sore maka penjelajahan hanya sampai disini, setelah menukar voucher dengan minuman dan popcorn kami pun turun bukit alias pulang.
posted from Bloggeroid
0 comments:
Post a Comment