Tuesday 10 July 2018

Pagi hari ketika diri ini malas pergi kemana-mana untuk mencari sarapan dan semua dagangan mamang-mamang yang lewat telah begitu membosankan maka yang dapat dilakukan adalah jelalatan mengaduk-aduk isi dapur dan sekitarnya.

Seperti biasa, isi dapur tinggal sisa-sisa kejayaan bukan kejayaan Gaj Ahmada dan I Am Wuruk namun kejayaan menu kemarin dan kemarinnya.

Buka lemari makan yang terlihat hanya sepasang potongan ayam goreng yang lagaknya sehidup semati. Buka kulkas, yang ada hanya dua buah wortel yang tak jua di elsekusi. Diantara keadaan yang sungguh membuat merana itu mendadak saya teringat-ingat kepada Mih Eru, adik dari ibu mertua saya yang kerap membuat bubur ayam untuk sarapan. Dengan bahan-bahan yang ada saya pun bertekad membuat bubur ayam sendiri kyaaa..kyaaa...

Namun semangat sempat mengendur karena melihat di pot-pot tanaman yang berada di teras dapur tak ada satupun batang daun bawang atau seledri yang menyembul. Untuk pergi ke warung, malesnya minta ampun heuheu. Beruntunglah si Mas Kupat Tahu Petis yang mangkal depan rumah datang, satu genggam irisan seledri pun akhirnya dapat menambah semarak sang bubur ayam.

Bahan :
250 gr beras, cuci bersih
2000 ml air
2 sdt kaldu bubuk rasa ayam
3 sdt garam
2 lembar daun salam
1 buah wortel iris dadu

Cara membuatnya :
Masukan semua bahan ke panci presto, masak 5 menit setelah bunyi desis muncul. Setelah matang, buka panci, aduk-aduk sebentar.

Pelengkap :
Ayam suwir
Minyak bawang (sisa membuat cuankie)
Irisan seledri
Kecap
Sambal (Sisa beli baso kemarin dulu)
Kerupuk

posted from Bloggeroid

0 comments:

Post a Comment