Friday 29 January 2016

Bila pulang mudik lebaran, Ibu mertua biasanya menyediakan banyak camilan untuk sarapan di meja makan, salah satunya adalah serabi. Serabi adalah makanan yang terbuat dari tepung beras dan di bakar dengan menggunakan wadah yang terbuat dari tembikar. Saya sempat mengunjungi salah satu penjual serabi yang kondang seantero Bandorasa Kulon sana. Si euceu ini berjualan di dapurnya yang eksotis dibantu oleh suaminya. Mereka mulai berjualan ketika ayam jantan berkokok di saat subuh menjelang. Jam 6 pagi, antrian nya sudah mengular, mengingatkan saya akan serabi imut yang kondang se Bandung Raya.

Serabi imut adalah serabi yang telah mendobrak tatanan serabi yang umumnya hanya bertoppingkan oncom. Serabi yang berdiri tahun 98 itu mempunyai banyak sekali varian topping yang dapat dipilih sesuai dengan selera pembelinya.

Selain jenis serabi yang saya sebutkan diatas, ada pula serabi yang disajikan dengan kinca atau kuah santan gula merah. Serabi ini biasanya berwarna hijau, yang di dapat dari sari daun suji dan pandan. Untuk menambah cita rasa dari kinca, kita dapat menambahkan daging buah durian ke dalamnya.

Bahan :
175 gr terigu protein sedang
1/2 sdt garam
1 butir telur, kocok lepas
500 ml santan
50 ml air suji ( 10 lembar daun suji dan 4 lembar daun pandan)
1 sdt baking powder

Kinca Durian :
400 ml santan
250 gr daging durian
150 gr gula merah
2 lembar daun pandan
1/4 sdt garam

Cara membuatnya :
Rebus santan, ukur 450 ml, biarkan hangat. Aduk rata terigu, garam dan telur. Tuang santan dan air suji sedikit sedikit, uleni. Keplok keplok 20 menit, diamkan 30 menit. Tambahkan baking powder, aduk rata. Panaskan cetakan serabi, tuang 1 sendok sayur. Biarkan berlubang lubang, tutup hingga matang.

Untuk kuahnya, masak semua bahan, aduk rata sampai mendidih.



posted from Bloggeroid

0 comments:

Post a Comment