Thursday 10 December 2015

Toraja mempunyai pola dekoratif yang gak kalah indahnya dengan pola dekoratif yang ada pada batik Jawa. Bila di Jawa ada pola dekoratif banji, parang, kawung, lasem dan lain sebagainya, maka di Toraja pola dekoratif yang paling terkenal adalah Motif Paqsualan sangbua, Paqkollong buqkuq, Paqpollog songkang, dan Paqtangko pattung. Empat pola dekoratif Toraja itu saya ketahui dari buku tema nya Tombak yang termasuk dalam pengajaran kurtilas di sekolahnya :D

Selain pola dekoratifnya yang Indah, olahan makanan dari Toraja juga menarik untuk di coba. Salah satunya adalah Tollo' tutuk utan kayu' dua. Nama yang panjang untuk sebuah olahan makanan. Arti dari judul makanan tadi adalah masakan daun singkong yang ditumbuk. Masakan Toraja itu namanya panjang panjang, dan di dominasi dengan awalan "Tollo" (baca: tollok) yang berarti masakan. Tollo tutuk utan dua kayu ini, rasanya agak mirip botok jawa, karena bumbu yang digunakan nyaris sama. Resep ini saya modifikasi sedikit dengan menambahkan cabai rawit hijau, karena makan tanpa rasa pedas itu bagaikan aku tanpa dirimu, tsaaah.

Bahan :
2 ikat daun singkong, siangi, gunakan pucuk nya saja. Dalam resep daun singkong ini dI tumbuk mentah mentah, tapi versi saya mah di rebus dulu sebentar dengan baking soda agar warna hijaunya terlihat cantik baru di tumbuk.
4 potong pindang tongkol, goreng kering, suwir.
1/4 butir kelapa muda di parut.
Air secukupnya.

Bumbu :
3 butir bawang merah
2 siung bawang putih
1 cm jahe
1 lembar daun salam
1 cm lengkuas
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir
Garam secukupnya
15 buah cabai rawit hijau (optional)

Aslinya bumbu diatas di iris iris tapi versi saya di tumbuk kasar.

Cara membuatnya :
Masukan semua bahan dalam panci, beri air sedikit, rebus hingga matang. Nah, berhubung daun singkong nya sudah di rebus duluan, maka belakangan aja nyemplunginya.

posted from Bloggeroid

0 comments:

Post a Comment