Tiga tahun bolak balik Suis Butcher, ya cuma bolak balik doang, di depan nya hihi. Maklum mahasiwa, mana kuat makan di tempat begituan. Walau mondar mandir 6 hari seminggu, pagi dan sore, tetep aja cuma bisa memandangi sambil bertanya tanya ada apa di dalamnya. Ada sih seorang teman yang katanya sempet makan disana, eh gak mau rugi, pulang pulang dibawalah asbaknya, katanya lumayan buat kenang kenangan. Hei hei siapa diaaaaa hahaha.
Olahan makanan bernama steak memang selalu bikin ngacay. Irisan daging sapi, ayam atau kambing yang di grill secara rare, medium atau welldone itu di bubuhi brown sauce atau mushroom sauce sungguh membuat liur merajalela. Irisan kentang goreng, rebusan buncis dan wortel menyempurnakan semua kenikmatan menyantap masakan khas western ini.
Dulu saya lumayan sering makan steak yang murah meriah di Road Cafe. Tempat itu jarang banget sepinya. Bila makan di sana saya seringnya memesan Chicken Cordon Bleu, salah satu varian steak ayam favorit saya. Chicken Cordon Bleu adalah sebuah olahan makanan yang terbuat dari fillet dada ayam yang di isi dengan lembaran daging asap, keju mozarella atau keju mudah leleh yang di balur tepung panir lalu di goreng dalam minyak panas atau dapat pula di panggang.
Sebagai seorang yang lahir dan tumbuh di Negara bagian ke lima, lidah saya gak terlalu cocok dengan berbagai olahan steak yang berbahan dasar daging sapi. Terakhir makan steaknya Karnivor, gak semangat walaupun gratisan, apalagi kalo di suruh bayar, sudi markudi. Tapi gak tau ya kalo steaknya dari sapi wagyu Jepang, kayaknya sih gak nolak juga kalo dipaksa melahap daging bermotif marmer yang sangat elegan itu. Tapi siapa juga yang mau maksa, Oshin? Hihi.
Naaaah, karena kemarin si mamang tukang ayam dengan enaknya mencemplungkan fillet dada ayam sampai setengah kiloan lebih ke dalam kantong padahal butuhnya cuma sedikit, maka demi menyelamatkan si fillet, dengan sesadar sadarnya akhirnya dibikinlah Chicken Cordon Bleu heuheu. Berhubung gak punya Mozarella dan keju leleh, di pakailah keju lembaran dan potongan keju cheddar. Daging asap saya ganti dengan daging burger.
Bahan :
Fillet dada ayam, iris menjadi dua bagian berbentuk kupu kupu, lumuri jeruk lemon, kecap asin, sejumput garam, bawang putih bubuk, jahe bubuk dan merica. Ukurannya di kira kira aja. Diamkan selama 15 menit.
Adonan pencelup :
1 butir telur Kocok lepas + 1 sdm terigu.
Ambil fillet dada ayam berbentuk kupu kupu, letakkan di talenan. Isi dengan setengah bagian keju lembaran, daging asap/burger, dan irisan keju leleh/mozarella/cheddar, lipat, celupkan ke dalam adonan pencelup, gulingkan di tepung panir, goreng hingga kekuningan.
Saus :
1 buah bawang bombay, iris
4 siung bawang putih, iris
1 sdm saus tiram
6 sdm saus BBQ (saya pakai delmonte)
1 sdm margarin
1 sdt merica bubuk
Cara membuat :
Panaskan margarin, tumis bawang, masukan saus BBQ, saus tiram, dan merica. Masak hingga matang.
Dapat juga ditambahkan saus tomat dan saus sambal botolan, sesuai selera.
Pelengkap :
Kentang goreng.
Buncis dan wortel rebus.
Olahan makanan bernama steak memang selalu bikin ngacay. Irisan daging sapi, ayam atau kambing yang di grill secara rare, medium atau welldone itu di bubuhi brown sauce atau mushroom sauce sungguh membuat liur merajalela. Irisan kentang goreng, rebusan buncis dan wortel menyempurnakan semua kenikmatan menyantap masakan khas western ini.
Dulu saya lumayan sering makan steak yang murah meriah di Road Cafe. Tempat itu jarang banget sepinya. Bila makan di sana saya seringnya memesan Chicken Cordon Bleu, salah satu varian steak ayam favorit saya. Chicken Cordon Bleu adalah sebuah olahan makanan yang terbuat dari fillet dada ayam yang di isi dengan lembaran daging asap, keju mozarella atau keju mudah leleh yang di balur tepung panir lalu di goreng dalam minyak panas atau dapat pula di panggang.
Sebagai seorang yang lahir dan tumbuh di Negara bagian ke lima, lidah saya gak terlalu cocok dengan berbagai olahan steak yang berbahan dasar daging sapi. Terakhir makan steaknya Karnivor, gak semangat walaupun gratisan, apalagi kalo di suruh bayar, sudi markudi. Tapi gak tau ya kalo steaknya dari sapi wagyu Jepang, kayaknya sih gak nolak juga kalo dipaksa melahap daging bermotif marmer yang sangat elegan itu. Tapi siapa juga yang mau maksa, Oshin? Hihi.
Naaaah, karena kemarin si mamang tukang ayam dengan enaknya mencemplungkan fillet dada ayam sampai setengah kiloan lebih ke dalam kantong padahal butuhnya cuma sedikit, maka demi menyelamatkan si fillet, dengan sesadar sadarnya akhirnya dibikinlah Chicken Cordon Bleu heuheu. Berhubung gak punya Mozarella dan keju leleh, di pakailah keju lembaran dan potongan keju cheddar. Daging asap saya ganti dengan daging burger.
Bahan :
Fillet dada ayam, iris menjadi dua bagian berbentuk kupu kupu, lumuri jeruk lemon, kecap asin, sejumput garam, bawang putih bubuk, jahe bubuk dan merica. Ukurannya di kira kira aja. Diamkan selama 15 menit.
Adonan pencelup :
1 butir telur Kocok lepas + 1 sdm terigu.
Ambil fillet dada ayam berbentuk kupu kupu, letakkan di talenan. Isi dengan setengah bagian keju lembaran, daging asap/burger, dan irisan keju leleh/mozarella/cheddar, lipat, celupkan ke dalam adonan pencelup, gulingkan di tepung panir, goreng hingga kekuningan.
Saus :
1 buah bawang bombay, iris
4 siung bawang putih, iris
1 sdm saus tiram
6 sdm saus BBQ (saya pakai delmonte)
1 sdm margarin
1 sdt merica bubuk
Cara membuat :
Panaskan margarin, tumis bawang, masukan saus BBQ, saus tiram, dan merica. Masak hingga matang.
Dapat juga ditambahkan saus tomat dan saus sambal botolan, sesuai selera.
Pelengkap :
Kentang goreng.
Buncis dan wortel rebus.
posted from Bloggeroid
0 comments:
Post a Comment