Friday 4 December 2015

Kota Jogja memang selalu membuat rindu. Berjalan diantara hiruk pikuk orang di Malioboro, menikmati Pasar Beringharjo yang bersih dan teratur, nangkring di kantor pos besar, makan nasi kucing di depan kantor gubernuran, menyusuri jalan tepian sungai di Sayidan Gondoman, dan gak lupa ngubek ngubek mirota Batik kepunyaan Om Hamzah yang di fotonya saya kira Tante Titi Dj heuheu.

Bila waktunya kembali ke realita kehidupan tiba, itulah saatnya berburu oleh oleh untuk dibawa serta. Gudeg Wijilan, Gula merah batok, Salak pondoh, Yangko dan Bakpia adalah salah banyak makanan yang dengan susah payah di jejalkan ke dalam tas.

Jaman dulu seringnya beli bakpia pathuk yang bernomer nomer itu, tetapi semenjak ada bakpia Raminten nya Om Hamzah yang booth nya nangkring di depan Mirota, saya jadi lupa dengan si pathuk yang melegenda. Saya menyukai bakpia Raminten karena salah satu isiannya adalah berupa ubi jalar ungu. Selain itu, bakpia ini mempunyai edisi bakpia mini, yang bisa dimakan dalam sekali hap. Cooocoook.

Bila sedang kangen dengan bakpia, di Bandung ada bakpia kering yang enak yaitu Pia 170 yang beralamat di Jalan Pasirkaliki. Namanya beda ya, bakpia dan pia, perbedaannya terletak di cara membuat kulitnya. Bila Bakpia kulitnya empuk, maka pia kulitnya agak kering, renyah dan berlapis lapis seperti kulit pastry, mengapa bisa begitu? Karena pia mengalami tiga kali proses lipat pipih sedangkan bakpia hanya satu kali saja. Tapi untuk isiannya sih sama aja, seputar kacang ijo, coklat, keju. Oh iya, di Pia 170 tersedia rasa roombutter juga, salah satu rasa favorit saya.

Bikin bakpia itu kayaknya ribet banget ya, tapi sebenernya gak juga sih, cuma butuh niat yang teguh aja.
Kali ini saya nyontek resepnya dari blognya mbak Diah Didi. Selamat mencoba.

Bahan :

Kulit Pertama :
125 gr tepung terigu protein sedang
65 gr tepung terigu protein tinggi
2 sdm gula pasir
1/2 sdt garam
100 ml air
200 ml minyak sayur (50 ml untuk adonan, 150 ml untuk merendam)

Kulit kedua :
65 gr tepung terigu protein sedang
25 ml minyak sayur
1/2 sdm margarin

Bahan isian :
200 gr ubi ungu
3 sdm gula halus
2 sdm susu bubuk
2 sdm margarin

Cara membuat isian :
Campur semua bahan, masak di pan anti lengket sampai kering, sisihkan.

Kulit Pertama :
Panaskan air, masukan gula, aduk rata biarkan dingin, sisihkan.
Campur terigu dan garam, tuangi larutan gula dan minyak sayur, adoni sampai kalis.

Kulit kedua :
Campur semua bahan, aduk rata, sisihkan.

Ambil adonan 5 gr kulit pertama, tipiskan. Ambil sedikit adonan kulit kedua, ratakan pada permukaan kulit pertama. Lipat seperti amplop, satukan ujungnya, bulatkan. Rendam dalam minyak 15 menit saja.
Pipihkan adonan sampai agak tipis, isilah dengan bahan isian, bentuk bulat pipih, panggang di oven atau di atas teflon. Bila satu permukaan sudah kering, balikan.

posted from Bloggeroid

0 comments:

Post a Comment