Monday, 14 March 2016

Rendang. Lauk makan yang satu ini adalah salah satu mahakarya kuliner yang berasal dari Sumatera Barat dengan rasa paling banyak diterima oleh lidah suku suku lainnya. Beberapa kali mencoba membuat olahan eksotis ini hanya berakhir dengan memakai bumbu instan. Rasanya kurang emejing karena sebanding dengan bahan dan waktu pembuatannya. Sampai hari kemarin rendang masih menjadi sebuah misteri kuali. Tapi kemisteriusannya ternyata bisa berakhir juga.

Internet adalah salah satu wahana yang sangat baik hati dan tidak sombong kepada orang tuna masak memasak seperti saya. Saya sangat beruntung sekali bisa mengenal banyak hal dari internet. Saya juga sangat berterima kasih kepada orang orang yang mau berbagi resep di blog, grup, medsos ataupun forum. Merekalah yang telah menumbuhkan semangat masak memasak saya dengan caranya sendiri.

Rendang yang saya buat ini nyontek di blog dapur solia yang memakai resep milik uni Dewi Anwar. Rasanya pas banget. Waktu pembuatannya yang lama dengan bahan berkualitas dan segar sangat mempengaruhi rasa dari masakan ini.

Kebetulan tanaman kunyit, serai, dan jeruk purut yang tumbuh di pekarangan tengah subur suburnya, alhasil deun daun nya nyemplung semua di kuali.

Membuat rendang itu cangkeul, apalagi bila semuanya dimasak secara konvensional. Dari ngejar ngejar sapinya yang lari tunggang langgang, ngambil kelapa tua di pohon kelapa tanpa bantuan monyet, memarut kelapa yang merupakan pekerjaan paling malesin sedunia, membuat serundeng tanpa gosong, menjaga santan tidak pecah, merendos cabai keriting yang alotnya bukan kepalang belum di tambah bumbu lainnya. Ihihi lebaaay. Terakhir adalah mengeringkan rendangnya sampai mengeluarkan minyak yang memakan waktu berjam jam. Tapi apa yang dikatakan banyak abegeh benar adanya bahwa semua akan.Indah pada waktunya. Sing suuuiiitt.

Hayuk siapa yang mau nyoba bikin randang nan lemak nian. Jangan patah arang dulu ya, lebaran masih lama, masih ada waktu buat praktek bikin rendang sendiri untuk jamuan lebaran nanti.

Seperti biasa, 1/2 resep cukuplah untuk trial bisi error.


Bahan :
500 kg Daging sapi tanpa lemak, potong sesuai selera. Kalo saya mah suka tipis tipis aja, biar bumbu meresap lebih heboh.
1 1/2 butir kelapa tua di parut. sisihin sedikit untuk membuat serundeng. Peras dengan air hangat untuk dibuat santan kental sebanyak 900 cc.

Bumbu A :
10 siung bawang merah
6 siung bawang putih
3 cm jahe
50 gr cabai keriting merah, bila suka pedas tambahkan cabai rawit domba.
1/2 sdt merica

Bumbu B :
2 cm lengkuas geprek
1 batang serai
2 buah bunga pekak
3 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
1 lembar daun kunyit sobek sobek

Bumbu C :
1 sdm serundeng kelapa yang di giling halus
1/2 sdm Hati sapi rebus, giling halus
1 sdt air asam
Garam dan gula secukupnya

Cara membuat :
Ungkep daging dengan bumbu A, beri air sedikit. Masak hingga air kering, gunakan api kecil.

Tuang santan, masukan bumbu B, aduk dengan gerakan menimba hingga memdidih, jaga supaya santan jangan pecah.

Kecilkan api, masak hingga santan mengeluarkan minyak yang berwarna kuning bagai mentega leleh.

Masukan bumbu C termasuk garam dan gula, cicipi.

Masak terus sambil diaduk sekali kali. Kira kira 30 menitan.

Rendang yang saya buat ini minus panci presto andalan. Jadi agak lama, sekitar 3 jam an memasaknya.


posted from Bloggeroid

0 comments:

Post a Comment