Bila berhadapan dengan masakan Bali terkadang jadi ingat kepada seorang teman yang berasal dari Bali dengan nama yang khas sekali yaitu Made gak pake in Bali heuheu. Walaupun badannya tinggi badag, wajah menyeramkan, tapi dia ini mau aja di kerjain sama kita-kita yang imut-imut bin amit-amit. Rambutnya yang panjang, hitam, legam, lurus bagaikan model iklan shampo anti ketombe, kutu, dan kecoa itu pernah menjadi bulan-bulanan kapster gagal ujian. Dulu gak kepikiran aja buat ngewawancarai dia tentang kuliner khas negaranya. Tapi lebih baik enggak sih, soalnya kata favoritnya adalah "bangke" niiitt sensor. Kan berabe kalo nanya makanan dijawab dengan kata keramatnya itu. Ah ya sudahlah, yang lalu biarlah berlalu, aih.
Kemarin ini menyempatkan diri masuk ke sebuah tempat makan yang katanya salah satu ownernya adalah mantan Istri nya vokalis Noah, siapa eta namanyah, yah eta weh lah. Tempatnya enak, makanannya yummy, minumannya yahud, toiletnya bersih dan free WiFi nya kenceng.
Ada beberapa menu masakan Bali yang tersedia disana salah satunya adalah sate lilit. Satu porsi sate lilit berisi 7 tusuk. Gak kenyang? So pasti. Nah, pucuk dicinta nasi ulam tiba. Obral gramedia kemarin beli buku masakan Bali. So, hari ini saatnya menikmati masakan Bali.
Kali ini Nasi Jinggo adalah sasarannya. Nasi Jinggo adalah nasi khas Bali yang biasanya di bungkus dengan daun pisang. Di dalamnya berisi nasi putih, ayam sisit, kering tempe, serundeng dan sambal sero. Namun, kali ini saya sedikit mbalelo, nasi putih saya ganti dengan nasi merah, serundengnya dijadikan topping jukut urab, sambalnya ditambah dengan sambal matah sedangkan sate lembat dijadikan lauk pilihan lainnya. Sate lembat adalah sate yang dibuat dari daging yang ditumbuk halus lalu dicampur dengan kelapa parut dan bumbu. Saya menggunakan daging ayam, namun sebenarnya dapat diolah dari daging apa saja. Biasanya sate ini digunakan untuk upacara keagamaan dan adat. Namun olahan sate ini kini dapat ditemukan di tempat-tempat makan khas Bali.
Sedangkan ayam sisit adalah olahan ayam yang bikinnya agak remong karena harus di panggang dulu. Setelah ayam di panggang lalu disuwir. Bumbu yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, cabe merah, kunyit, kemiri, kencur, terasi, gula merah dan garam. Bumbu tadi ditumis, setelah mewangi baru masukan ayamnya, masak hingga matang. Setelah diangkat, beri perasan air jeruk limau dan irisan cabe merah.
Sebagai penambah citarasa pedas, nasi Jinggo harus di dampingi dengan sambal sero. Sambal ini simpel sekali cara membuatnya, bahannya hanya cabe keriting merah, cabe rawit merah, terasi, di tumis sebentar, lalu dihaluskan dengan menambahkan garam dan gula dan di tumis lagi sebentar. Bahan dan cara memasak bolehlah sederhana, namun rasanya tak terkira endesnya.
Kemarin ini menyempatkan diri masuk ke sebuah tempat makan yang katanya salah satu ownernya adalah mantan Istri nya vokalis Noah, siapa eta namanyah, yah eta weh lah. Tempatnya enak, makanannya yummy, minumannya yahud, toiletnya bersih dan free WiFi nya kenceng.
Ada beberapa menu masakan Bali yang tersedia disana salah satunya adalah sate lilit. Satu porsi sate lilit berisi 7 tusuk. Gak kenyang? So pasti. Nah, pucuk dicinta nasi ulam tiba. Obral gramedia kemarin beli buku masakan Bali. So, hari ini saatnya menikmati masakan Bali.
Kali ini Nasi Jinggo adalah sasarannya. Nasi Jinggo adalah nasi khas Bali yang biasanya di bungkus dengan daun pisang. Di dalamnya berisi nasi putih, ayam sisit, kering tempe, serundeng dan sambal sero. Namun, kali ini saya sedikit mbalelo, nasi putih saya ganti dengan nasi merah, serundengnya dijadikan topping jukut urab, sambalnya ditambah dengan sambal matah sedangkan sate lembat dijadikan lauk pilihan lainnya. Sate lembat adalah sate yang dibuat dari daging yang ditumbuk halus lalu dicampur dengan kelapa parut dan bumbu. Saya menggunakan daging ayam, namun sebenarnya dapat diolah dari daging apa saja. Biasanya sate ini digunakan untuk upacara keagamaan dan adat. Namun olahan sate ini kini dapat ditemukan di tempat-tempat makan khas Bali.
Sedangkan ayam sisit adalah olahan ayam yang bikinnya agak remong karena harus di panggang dulu. Setelah ayam di panggang lalu disuwir. Bumbu yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, cabe merah, kunyit, kemiri, kencur, terasi, gula merah dan garam. Bumbu tadi ditumis, setelah mewangi baru masukan ayamnya, masak hingga matang. Setelah diangkat, beri perasan air jeruk limau dan irisan cabe merah.
Sebagai penambah citarasa pedas, nasi Jinggo harus di dampingi dengan sambal sero. Sambal ini simpel sekali cara membuatnya, bahannya hanya cabe keriting merah, cabe rawit merah, terasi, di tumis sebentar, lalu dihaluskan dengan menambahkan garam dan gula dan di tumis lagi sebentar. Bahan dan cara memasak bolehlah sederhana, namun rasanya tak terkira endesnya.
posted from Bloggeroid
0 comments:
Post a Comment