Saya tidak terlalu suka nonton film di bioskop karena selain harus bayar mahal, memiliki pendingin ruangan yang suhunya bagai di kutub utara (tahunya kutub magnet doang aja gaya ya? Haha) sehingga membuat bolak balik ke toilet serta membuat lensa kontak saya kering, dan tidak diperkenankan membawa makanan yang bukan dibeli di konter resmi jaringan bioskop tersebut.
Beda sekali dengan misbar, gerimis bubar. Di arena misbar, semua penontonnya suka-suka deh mau ngapain, mau sambil arisan, senam zumba, jungkir balik, main gundu, dan melakukan aksi-aksi absurd lainnya gak ada yang melarang apalagi bila bicara soal makanan yang mengiringi aksi menonton film-film milik Tante Suzana itu.
Ya, di misbar gak akan ditemui popcorn yang harganya nyaris ngalah-ngalahin harga tiket nontonnya karena memang gak ada yang jualan popcorn, adanya brondong eh sama aja ya . FYI, sepanjang karir saya menonton misbar saat zaman kegelapan dimana mata Sauron masih menyala-nyala.di Mordor, makanan yang tersedia di arena misbar itu banyak yang berat bagai rindunya Dilan kepada Milea seperti kupat tahu, bakso, sate, es campur and the gank. Yang ringan juga ada sih seperti arumanis dan balon gas.
Popcorn sendiri awalnya dilarang untuk dimakan di dalam teater karena suara yang ditimbulkannya. Kala itu popcorn hanya dijual di arena karnaval dan festival, namun seiring dengan Great Deppresion yang melanda dunia industrialisasi Negara Barat dan Amerika, penonton bioskop pun tidak lagi datang dari kalangan 'menak' saja yang membuat camilannya pun ikut bergeser. Gedung bioskop pun disusupi makanan berbahan dasar jagung ini yang dibeli dari penjaja di luar gedung karena harganya murah meriah dengan rasa yang endes. Nah, dari situlah akhirnya jaringan perusahaan bioskop pun menjual popcorn selain minuman dan meraup keuntungan yang lumayan menggairahkan sekaligus memonopolinya.
Kini popcorn tidak hanya identik dengan jagung namun dengan ayam dan tempe. Harusnya sih bukan popcorn chicken atau popcorn tempe tapi popchicken dan poptempe
secara gak ada jagung-jagungnya juga kali. Tapi ya sudahlah namanya juga julukan, semua hal jadi sah-sah saja, ya kan? Ya mirip-mirip dengan blue jeans berwana merah, ihiks.
Bahan :
1/2 papan tempe, tumbuk kasar
1/2 sdt bawang putih bubuk
125 gr tepung bumbu krispi, saya memakai kobe fried chicken.
10 sdm tepung terigu
1/2 sdt garam
1 sdt kaldu bubuk
Air secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Cara membuat :
Campur tempe yang telah ditumbuk dengan bawang putih bubuk dan garam.
Campur tepung-tepungan.
Adonan basah :
4 sdm campuran tepung beri air sampai encer.
Masukan tempe ke dalam adonan basah, tuang ke adonan kering lalu aduk dan agak diremas-remas dengan lembut.
Panaskan minyak yang lumayan banyak, goreng adonan tempe sampai berwarna coklat keemasan.
Beda sekali dengan misbar, gerimis bubar. Di arena misbar, semua penontonnya suka-suka deh mau ngapain, mau sambil arisan, senam zumba, jungkir balik, main gundu, dan melakukan aksi-aksi absurd lainnya gak ada yang melarang apalagi bila bicara soal makanan yang mengiringi aksi menonton film-film milik Tante Suzana itu.
Ya, di misbar gak akan ditemui popcorn yang harganya nyaris ngalah-ngalahin harga tiket nontonnya karena memang gak ada yang jualan popcorn, adanya brondong eh sama aja ya . FYI, sepanjang karir saya menonton misbar saat zaman kegelapan dimana mata Sauron masih menyala-nyala.di Mordor, makanan yang tersedia di arena misbar itu banyak yang berat bagai rindunya Dilan kepada Milea seperti kupat tahu, bakso, sate, es campur and the gank. Yang ringan juga ada sih seperti arumanis dan balon gas.
Popcorn sendiri awalnya dilarang untuk dimakan di dalam teater karena suara yang ditimbulkannya. Kala itu popcorn hanya dijual di arena karnaval dan festival, namun seiring dengan Great Deppresion yang melanda dunia industrialisasi Negara Barat dan Amerika, penonton bioskop pun tidak lagi datang dari kalangan 'menak' saja yang membuat camilannya pun ikut bergeser. Gedung bioskop pun disusupi makanan berbahan dasar jagung ini yang dibeli dari penjaja di luar gedung karena harganya murah meriah dengan rasa yang endes. Nah, dari situlah akhirnya jaringan perusahaan bioskop pun menjual popcorn selain minuman dan meraup keuntungan yang lumayan menggairahkan sekaligus memonopolinya.
Kini popcorn tidak hanya identik dengan jagung namun dengan ayam dan tempe. Harusnya sih bukan popcorn chicken atau popcorn tempe tapi popchicken dan poptempe
secara gak ada jagung-jagungnya juga kali. Tapi ya sudahlah namanya juga julukan, semua hal jadi sah-sah saja, ya kan? Ya mirip-mirip dengan blue jeans berwana merah, ihiks.
Bahan :
1/2 papan tempe, tumbuk kasar
1/2 sdt bawang putih bubuk
125 gr tepung bumbu krispi, saya memakai kobe fried chicken.
10 sdm tepung terigu
1/2 sdt garam
1 sdt kaldu bubuk
Air secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Cara membuat :
Campur tempe yang telah ditumbuk dengan bawang putih bubuk dan garam.
Campur tepung-tepungan.
Adonan basah :
4 sdm campuran tepung beri air sampai encer.
Masukan tempe ke dalam adonan basah, tuang ke adonan kering lalu aduk dan agak diremas-remas dengan lembut.
Panaskan minyak yang lumayan banyak, goreng adonan tempe sampai berwarna coklat keemasan.
0 comments:
Post a Comment