Sunday 18 November 2018

Zaman dulu saat Adi Bing Slamet dan Chica Koeswoyo masih menjadi pasangan duet yang mendayu, menikmati kue bolu adalah keistimewaan tersendiri bagi saya. Ya, bolu hanya dapat dinikmati bila lebaran tiba ataupun kala menghadiri hajatan para tetangga. Jenis bolu yang dikenal pun hanya satu yaitu marmer cake yang namanya belum menjadi marmer cake halah belibet. Ibu memesan bolu tersebut ke tetangga satu RT yang memiliki mixer menjelang hari lebaran Ya, saat itu mixer hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu karena harganya yang mahal, tidak seperti zaman sekarang, semua orang dapat memiliki mixer dalam berbagai merk dengan mudah. Ketiadaan mixer membuat para ibu enggan membuat bolu karena harus mengocok telur dengan menggunakan kocokan manual alias whisk, heroik!

Nah, bolu yang ibu pesan untuk lebaran biasanya datang sehari sebelum hari besar tersebut lalu disimpan di tempat yang aman dan semua orang tidak boleh menyentuhnya apalagi memakannya sampai esok tiba. Bolu yang sungguh sakral.

Namun kini kue berbahan dasar telur, mentega, dan terigu itu sudah menjadi makanan yang biasa saja. Terpampang tidak hanya di etalase-etalase toko bakery ternama namun nangkring pula di warung-warung kecil milik tetangga. Kesakralan bolu pun hilang dilibas masa.

Banyak sekali varian kue bolu yang kini dikenal di masyarakat tak terkecuali adalah bolu ketan hitam. Bila dulu masih jarang dibuat karena faktor menjadikan beras ketan ke tepungnya harus melalui jalan berliku dengan menumbuknya secara manual supported by lumpang dan alu. Kabar gembira bagi kita semua, ketan hitam kini ada tepungnya, yeay.

Bahan :
250 gr tepung ketan hitam
200 gr gula pasir
6 butir telur
1 sdt SP
1/2 sdt garam
2 sdm kental manis putih
200 gr minyak goreng

Cara membuat :
Olesi loyang dengan margarin lalu tabur terigu tipis-tipis.
Kocok telur, gula, SP sampai kental berjejak. Tuang kental manis dan garam, mixer sebentar.
Masukkan tepung ketan hitam, aduk rata. Tuang minyak goreng, aduk balik.
Tuangkan adonan ke dalam loyang, panggang sampai matang.

0 comments:

Post a Comment