Saturday 11 October 2014

Kali ini kami berkesempatan untuk menyambangi sebuah rumah makan yang terletak di Jl. Patuha No. 38 Bandung, yang bernama Dapoer Pandan Wangi.

Begitu sampai di pintu masuk, kami langsung di suguhi oleh pemandangan isi resto yang lumayan sibuk, pramusaji hilir mudik kian kemari. Tak lama datanglah penyambut tamu alias mas mas pramutamu aih customer service nya kali yak, si mas ini dengan menenteng buku notes atau smartphone (saya rada jereng liat nya) di tangan kiri dan walkie talkie di tangan kanan yang dengan sigap memberi opsi kepada kami, mau menunggu atau tidak karena tempat penuh. Karena kami memang bertujuan untuk makan di sana, kami pilih menunggu saja, lalu kami pun di persilahkan duduk di jajaran kursi waiting list yang sebagian telah diisi oleh pelanggan lainnya. Kebetulan kursi kursinya empuk jadi menunggu pun gak terlalu membosankan. Tak lama kami pun dapat meja, buka buku menu, pilih pilih, order, dan diam menunggu dengan manisnya. Di resto ini, kita gak bakalan menemui pramusaji yang membawa bawa buku notes kecil untuk mencatat pesanan, karena mereka ini telah di persenjatai dengan sebuah henpon, yup mereka mencatat pesanan di sebuah henpon yang terintegrasi dengan server nya di dapur ahaha, luar biawak canggih nya.

Dapoer Pandan wangi ini interiornya nyunda sekali dengan bentuk seperti gazebo besar yang beratapkan bilik bermotif, meja dan kursi kayu yang berplitur coklat halus, sedikit sentuhan rumbia di beberapa bagian dengan lampu lampu antik yang menambah kuat akan ciri khas kesundaannya.

Menu yang di sajikan bermacam macam, dari ayam goreng bakar, gurame dalam berbagai topping dan bumbu, sop sopan, tumis tumis sayuran seperti tumis daun pepaya, genjer, kangkung sampai yang berupa paket nasi timbel. Untuk minuman nya ada berbagai macam jus, saya tertarik mencoba jus kedondong yang gak pernah saya jumpai dimana pun sebelum nya, rasanya ya kedondong haha, seger asem. Sayangnya disini teh tawar pun harus beli, 2ribu perak saja. #aih.

Kisaran harga makanan nya standar standar saja, dari 3 ribu perak untuk tahu atau tempe sampai 62 ribu untuk jenis hidangan gurame yang lumayan besar.

Untuk minuman, jus dibandrol dengan harga 14 ribu, dan minuman lainnya antara 2 ribu sampai 16 ribu.

Seperti halnya rumah makan lainnya, sambel nya selalu kurang banyak bagi kami si keluarga penyuka sambal, tapi jangan bermuram durja, tinggal panggil si mas nya minta tambahan sambal dan meluncurlah sambal porsi nyungkun di atas meja.

Sebagai rumah makan berbasis masakan sunda, jumlah wastafel pencuci tangan di tempat ini kurang banyak.
Dan satu lagi yang kurang, musik ! Where is the music ?, gamelan gitu, atau apa kek yang berbau sunda kayaknya bakal bisa menambah hangat suasana daripada hanya mendengar dentingan sendok piring dan bunyi gaduh orang orang yang mengobrol.

Satu lagi, pandan nya mana pandan, pandan wangi ini kan identik dengan nama beras yah, seharusnya nasi putihnya harum dengan aroma pandan, nasi putih di sini biasa aja tuh, malah kalah wangi sama nasi putih di sebuah warung makan sederhana kawasan Cimanggu Ciwidey.

Tapi overall, pelayanan nya bagus, makanan nya enak, cuma ya harus sabar nunggu aja.





posted from Bloggeroid

0 comments:

Post a Comment