Purut adalah sebuah nama kampung yang merupakan kampung perkebunan teh terakhir di wilayah Ciwidey.
Di perbatasan sebelum jalan rayanya menembus hutan terdapat sebuah warung makan sederhana yang menyediakan menu khas sunda. Iklannya sih semua masakan serba dadakan termasuk ayam dan ikan nya. Nah, kalau makan di sini harus sabar soalnya tu ayam harus di uber uber dulu haha hiperbol, dan janganlah heran selain ada kandang ayam yang berisi beberapa ayam di depan warung makan itu, ada juga ayam ayam yang bersliweran di dalam, berasa ikutan syuting film chicken run deh pokoknya.
Makanannya di sajikan secara buffet halah prasmanan gitu, serba hangat fresh from the penggorengan kecuali lalapan dan pete :D
Pemilik tempat ini yang seringkali di panggil bu haji adalah seorang wanita setengah baya yang bersahaja, mempunyai kemampuan luar biasa dalam segala hal. Semua masakan sampai ngulek sambel dadak beliau lakukan dengan hanya dibantu satu orang saja. Yang bikin terpukau adalah kemampuan menghitung cepatnya tanpa kalkulator tanpa sempo tanpa ngotret. Dengan kata kata “naon deui“ nya semua item yang kita sebutkan beliau sambar sampai medapatkan jumlah nominal yang harus dibayar.
Selain masakan berupa makanan berat, ada pula makanan ringan berupa bala bala atau bakwan hangat, yang gak umumnya si bala bala ini di sajikan dengan sambal cabe rawit bawang yang di ulek oleh si ibu dengan secepat kilat, disajikan di atas coet pulak.
Untuk harga, standar saja, terjangkau pokoknya.
Berani mencoba ??
0 comments:
Post a Comment