Wednesday, 27 December 2017

Seabad yang lalu ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, ada beberapa jajanan favorit yang kerap saya nikmati ketika jam istirahat berlangsung, salah satunya adalah balcak. Ya, balcak adalah salah satu olahan makanan kreasi dari Bik Iju, yang kabarnya menjadi pedagang yang paling lama bercokol di lingkungan sekolah saat itu.

Camilan ini dirangkai dari dua komponen dasar yaitu adonan bala-bala serta cakwe. Kala itu satu batang cakwe dapat dibagi menjadi beberapa potong sesuai permintaan. Saya biasanya membeli balcak seharga 10 rupiah, bila tak salah ingat dengan uang 10 perak itu saya mendapatkan balcak dari 1/4 potong cakwe. Nah, cakwe yang telah dipotong tadi dicelup kedalam adonan bala-bala lalu digoreng dalam wajan berminyak banyak. Setelah matang, balcak ditiriskan sebentar lalu di pindahkan ke tangan pembeli dengan dialasi potongan kecil kertas dari lembaran buku tulis bekas. Wangi adonan bala-bala yang masih panas itu langsung merangsek ke dalam lorong-loring sempit hidung menuju ke dalam susunan sel-sel kelabu dalam kepala yang langsung memberi kabar pada jemari agar langsung mencubit sedikit demi sedikit camilan tersebut dan mengantarkannya ke mulut yang telah mengangga tanpa harus mengucapkan kata kunci "open sesame".

Balcak paling nikmat bilaq dinikmati dengan kondisi setengah matang dengan topping saus sambal yang sedikit encer.

Bahan :
Cakwe
Adonan bala-bala atau bakwan
Minyak goreng

Cara membuat :
Potong cakwe, celup ke dalam adonan bala-bala. Goreng dalam minyak panas.

posted from Bloggeroid

0 comments:

Post a Comment