Monday 8 January 2018


Setengah abad lalu, di saat zaman kegelapan, saya pernah melakukan skin prick test untuk mengetahui seberapa alergi kulit ini terhadap zat alergen tertentu mengingat saat itu saya mengalami gatal-gatal yang sangat menganggu.

Dari hasil skin prick test tersebut diketahui bahwa saya alergi terhadap beberapa alergen seperti bulu, debu, coklat, kuning telur, tungau dan of course, udang.

Namun seiring dengan semakin menanjaknya usia, saya merasa kealergian akan udang sedikit demi sedikit sirna, kecuali alergi terhadap tetangga yang membangun rumahnya diatas selokan warga heuheu.Ya, tidak menghilang begitu saja sih, terkadang masih terasa gatal bila mengkonsumsi udangnya terlalu membabi buta ijo kolor #eh. Tak hanya memakan namun ketika mencuci udang pun terkadang tangan saya mendadak gatal-gatal ingin melambai ala para alay.

Terlepas dari itu semua, udang adalah salah satu hasil laut yang rasanya sangat lezat apalagi jika di bumbui saus padang atau saus tiram.
Namun, tanpa diolah dengan bumbu macam-macam, rasa gurih udang tetap dahsyat bagai motto salah satu perusahaan MLM milik Pak Tanu, IFA Dahsyaaaaaaatt!!!!

Nah, olahan udang satu ini sangat sederhana namun tak kalah lezatnya dengan olahan udang yang njlimet.
Rasa pedas cabe gendot berbaur dengan citarasa gurih manis dari daging udang memberi sensasi lain dalam bersantap. Alhasil nasi sebakul milik tetangga pun ludes dalam hitungan menit.

Bahan :
250 gr udang, buang kepalanya, cuci, beri air jeruk nipis, sisihkan
3 siung bawang putih, iris tipis
4 siung bawang merah, iris tipis
4 buah cabe gendot, lebih dahsyat yang berwarna merah, iris
1 buah tomat hijau atau merah ukuran kecil, potong dadu.
Garam dan gula secukupnya
Minyak goreng untuk menumis

Cara membuatnya :
Panaskan minyak, tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum. Masukan cabe gendot, masak hingga layu. Masukan.udang, beri garam dan gula, aduk rata. Masukan tomat, aduk sebentar. Angkat.

posted from Bloggeroid

0 comments:

Post a Comment