Dulu saya sempat berburuk sangka kepada jamur. Jamur yang bisa dikonsumsi ya, bukan jamur yang kerap gelar tikar pasang tenda di kulit orang. Jamur seperti itu mah gak cukup diburuk sangkakan namun harus segera dibasmi dengan senjata pemusnah masal salep kulit berangka cantik, bila perlu memakai rudal tomhawk.
Mengapa saya berburuk sangka, karena saat itu berbaik sangka sedang tidak musim heuheu. Ya gak gitu juga sih, dulu yang ada dalam pikiran saya, jamur itu rasanya aneh. Mungkin karena tidak familiar saja. Namun setelah usia bertambah, dan mulut dapat menerima bermacam jenis bahan makanan, maka saya pun mulai berteman dengan jejamuran.
Dari sekitar 70 ribu jenis jamur yang ada di dunia, ada beberapa yang layak dikonsumsi. Jamur-jamur ini telah lama malang melintang di kancah perkulineran dunia. Ada yang statusnya langka tapi ada juga yang dapat ditemui dengan mudah karena telah dibudidayakan.
Maitake dan Matsutake adalah dua contoh jamur langka yang hanya dapat dijumpai di Jepang. Dua jamur ini belum dapat dibudidayakan secara masal, oleh karena itu harganya pun sungguh aduhai. Harga jamur Maitake dapat disejajarkan dengan harga perak murni. Jamur yang kerap disebut dengan jamur menari ini memiliki khasiat sebagai obat kanker dan obat alternatif bagi penderita HIV/AIDS.
Sedangkan jamur-jamur yang mudah ditemui di pasar tradisional adalah jamur merang, jamur kancing, jamur shitake, jamur kuping, jamur enokitake dan jamur tiram.
Jamur tiram adalah jamur yang paling mudah dibudidayakan, oleh karena itu mudah pula ditemui dimana-mana. Harganya cukup terjangkau hanya 12 - 16 ribu per kilogramnya.
Jamur yang memiliki beberapa manfaat diantaranya mencegah anemia, meningkatkan sistem imunitas, melawan kolesterol, mencegah bakteri jahat tumbuh dalam tubuh dan mencegah terjadinta tumor dan kanker ini bila dimasak memiliki tekstur yang mirip dengan daging ayam. Oleh karena itu jamur yang tergabung dalam kelas homobasidiomycetes ini disukai banyak orang.
Jamur tiram dapat diolah menjadi berbagai macam makanan lezat seperti jamur krispi, rolade, capcay, pepes, topping pizza, dan sate. Yap, sate jamur memiliki citarasa yang tak kalah dengan sate ayam. Berbalut saus kacang, sate jamur cocok dihidangkan sebagai teman nasi atau dikudap begitu saja.
Bahan :
250 gr jamur tiram, cuci, peras, suwir, tusukan di tusuk sate.
50 gram kacang tanah, goreng
100 ml air
1 buah cabai merah goreng
1 siung bawang putih goreng
1 buah kemiri sangrai
1/2 sendok teh gula merah
Kecap sesuai selera
Garam secukupnya
Atau bila ingin praktis dapat memakai :
1/2 bungkus bumbu pecel instan, larutkan dalam air.
Cara membuatnya :
Saus kacang : haluskan semua bahan.
Jamur yang telah ditusukkan ke tusuk sate dikukus sebentar sampai layu.
Siapkan alat pembakaran. Celupkan sate jamur ke dalam saus kacang, bakar. Sesekali olesi dengan kecap.
Sate jamur dapat langsung disajikan atau disiram kembali dengan saus kacang dan irisan cabai.
Mengapa saya berburuk sangka, karena saat itu berbaik sangka sedang tidak musim heuheu. Ya gak gitu juga sih, dulu yang ada dalam pikiran saya, jamur itu rasanya aneh. Mungkin karena tidak familiar saja. Namun setelah usia bertambah, dan mulut dapat menerima bermacam jenis bahan makanan, maka saya pun mulai berteman dengan jejamuran.
Dari sekitar 70 ribu jenis jamur yang ada di dunia, ada beberapa yang layak dikonsumsi. Jamur-jamur ini telah lama malang melintang di kancah perkulineran dunia. Ada yang statusnya langka tapi ada juga yang dapat ditemui dengan mudah karena telah dibudidayakan.
Maitake dan Matsutake adalah dua contoh jamur langka yang hanya dapat dijumpai di Jepang. Dua jamur ini belum dapat dibudidayakan secara masal, oleh karena itu harganya pun sungguh aduhai. Harga jamur Maitake dapat disejajarkan dengan harga perak murni. Jamur yang kerap disebut dengan jamur menari ini memiliki khasiat sebagai obat kanker dan obat alternatif bagi penderita HIV/AIDS.
Sedangkan jamur-jamur yang mudah ditemui di pasar tradisional adalah jamur merang, jamur kancing, jamur shitake, jamur kuping, jamur enokitake dan jamur tiram.
Jamur tiram adalah jamur yang paling mudah dibudidayakan, oleh karena itu mudah pula ditemui dimana-mana. Harganya cukup terjangkau hanya 12 - 16 ribu per kilogramnya.
Jamur yang memiliki beberapa manfaat diantaranya mencegah anemia, meningkatkan sistem imunitas, melawan kolesterol, mencegah bakteri jahat tumbuh dalam tubuh dan mencegah terjadinta tumor dan kanker ini bila dimasak memiliki tekstur yang mirip dengan daging ayam. Oleh karena itu jamur yang tergabung dalam kelas homobasidiomycetes ini disukai banyak orang.
Jamur tiram dapat diolah menjadi berbagai macam makanan lezat seperti jamur krispi, rolade, capcay, pepes, topping pizza, dan sate. Yap, sate jamur memiliki citarasa yang tak kalah dengan sate ayam. Berbalut saus kacang, sate jamur cocok dihidangkan sebagai teman nasi atau dikudap begitu saja.
Bahan :
250 gr jamur tiram, cuci, peras, suwir, tusukan di tusuk sate.
50 gram kacang tanah, goreng
100 ml air
1 buah cabai merah goreng
1 siung bawang putih goreng
1 buah kemiri sangrai
1/2 sendok teh gula merah
Kecap sesuai selera
Garam secukupnya
Atau bila ingin praktis dapat memakai :
1/2 bungkus bumbu pecel instan, larutkan dalam air.
Cara membuatnya :
Saus kacang : haluskan semua bahan.
Jamur yang telah ditusukkan ke tusuk sate dikukus sebentar sampai layu.
Siapkan alat pembakaran. Celupkan sate jamur ke dalam saus kacang, bakar. Sesekali olesi dengan kecap.
Sate jamur dapat langsung disajikan atau disiram kembali dengan saus kacang dan irisan cabai.
posted from Bloggeroid
0 comments:
Post a Comment