Tuesday 3 October 2017


Beberapa hari kebelakang, kerinduan akan makanan bernama gemblong semakin meraja. Biasanya saya kerap menemukan camilan ini di warung-warung dekat rumah, namun sudah beberapa hari ini sang gemblong tiada menampakkan batang hidungnya. Pastinya, karena gemblong manaaaa yang punya hidung apalagi berbatang heuheu.

Nah, untuk mengobati rasa rindu yang mendayu akan makanan berbahan dasar tepung ketan berbalut gula itu, akhirnya saya pun memutuskan untuk membuat sendiri.

Biasanya gemblong yang saya temukan di pasaran berasal dari tepung ketan putih, namun kali ini saya menggunakan tepung ketan hitam. Saya sangat menyukai aroma khas ketan hitam serta rasa pahit yang mengikutinya. Untuk percobaan kali ini saya tak menggunkan tepung tapioka sehingga tak ada sensasi alot ketika gemblong digigit dan dikunyah.

Camilan tradisional terkadang membuat rindu. Disamping bahan-bahannya mudah didapat, rasa yang menyertainya pun sangat eksotis.

Bahan :
200 gr tepung ketan (putih atau hitam, tergantung selera)
100 gr kelapa yang agak muda, parut kasar.
125 ml santan hangat
Garam secupnya
Minyak untuk menggoreng

Bahan pelapis/ besta :
100 gr gula pasir
100 gr gula jawa, serut
150 ml air
2 lembat daun pandan, simpulkan.

Cara membuat :
Campur tepung ketan, kelapa parut dan garam. Tuang santan, uleni sampai kalis. Bentuk bulat oval (kalau saya lebih suka gepeng karena mengingatkan kepada salah satu nama pelawak srimulat selain Timbul, Basuki dan Jujuk #eh.
Goreng diminyak panas api api sedang sampai matang. Angkat dan sisihkan.

Besta:
Campur semua bahan, aduk sampai berbusa dan kental. Masukan gemblong, aduk sampai terbalut besta.

posted from Bloggeroid

0 comments:

Post a Comment