Hidup tanpa jajan makanan itu berasa sangat hampa kawan, layaknya tom kehilangan jerry nya atau sylvester kehilangan tweety nya. I thawt i taw a puddy cat :D
Jajan makanan berat atau ringan itu adalah hal yang menyenangkan, disamping dapat menyejahterakan mulut dan perut kita, insha allah juga turut menyejahterakan para pedagangnya. Apalagi yang gak usah pake usaha nyarinya alias datang sendiri, tinggal modal suara buat manggilnya lalu mencloklah si pedagang di depan rumah dengan manisnya.
Tapi kita harus tetap waspada, hari gini banyak jajanan yang dimodifikasi sedemikian rupa agar bertahan lama. Bila sudah merasa curiga ya tinggalkan saja.
Dan inilah daftar jajanan yang kerap muncul di depan rumah saya, rumah ku istana ku, home sweet home, no place like home #eh :
1. Cuan kie, jajanan satu ini sempat hip banget beberapa tahun lalu, sejak pukul 8 pagi sampai 6 sore hilir mudik tanpa henti, suara tok tok nya yang khas itu selalu muncul tiap hari. Tapi akhir akhir ini, semakin jarang terjadi, mungkin sudah bukan masanya lagi. Terdiri dari siomay, tahu, baso, yang dibumbui dengan bumbu seadanya dan diguyur air panas. 1 pcs nya hanya 500 perak saja.
2. Lontong kari, ada dua versi, ditanggung dan di dorong. Yang ditanggung adalah angkatan lama, dan sudah banyak fansnya. Si mang nya awet muda, dari dulu sampai sekarang tetap terlihat sama. Sedangkan yang di dorong, adalah angkatan baru, tapi tiap kali saya mau beli pasti gak keburu. Lonkar ini terdiri dari irisan lontong yang disiram dengan kuah kari dengan sedikit potogan daging sapi and friends, ditaburi kacang kedele, serta bawang goreng, tak lupa sambal dan kerupuk sebagai pelengkap. Satu porsinya Rp. 4.000,-
3. Baso Tahu, ini juga ada dua versi, ditanggung dan di dorong. Yang ditanggung kadang muncul kadang libur sedangkan yang di dorong masih bertahan. Jangan berharap terlalu banyak dengan rasanya, sesuai deh dengan harganya yang berkisar antara 500 sampai 700 perak.
4. Bubur ayam, saat ini ada 3 mang buryam yang sering saya temui. Dari yang biasa saja sampai yang agak luar biasa. Tapi bila dibanding buryam pak zaenal, pasti tepar semua rasanya. Harga perporsinya dari 2 ribu sampai 5 ribu rupiah.
5. Mie Baso. Karena banyak tukang baso yang mangkal di rumahnya. Yang lewat depan rumah hanya tinggal baso biasa, baso cluster menengah, per porsinya di bandrol dengan harga Rp. 4.000,-
7. Baso Malang. Kalo baso malang ini masih ada beberapa. Pernah berjaya di masanya, sekarang hanya tinggal satu dua saja. Terdiri dari berbagai gorengan, baso, tahu, mie kuning, bihun, pangsit goreng yang disiram dengan kuah kaldu. 1 pcs nya Rp. 500,- .
8. Mpek mpek yang katanya palembang. Sebagai pecinta mpek mpek, kadang saya merasa miris dengan rasanya. Ah, tapi tak mengapa, selera orang kadang tak sama. Ringtonenya sangat khas yaitu detingan sendok bersentuhan dengan deretan botol cuko yang berderet rapi diatas gerobaknya. Mpek mpeknya terdiri dari lenjer dan kapal selam, harganya saya lupa karena hanya sekali kalinya saya beli dulu, karena penasaran dengan rasanya.
9. Es Cingcau. Es ini terdiri dari Cingcau hijau, disiram serutan es balok yang telah dicampur dengan santan dan diakhiri dengan guyuran larutan gula berwarna coklat dengan sentuhan beberapa potong nangka. Dengan uang 1500 rupiah, es cingcau segar sudah ada di tangan.
10. Urap Jagung dan Sampeu. Yaitu pipilan jagung atau sampeu rebus yang dicampur dengan parutan kelapa. Munculnya di pagi hari saja, harganya dari Rp. 1.500 - Rp. 2.000.
11. Roti Bakar. Roti kadet dioles selai strawberry, bluberry, coklat kacang atau keju lalu di bakar dengan olesan margarin diatasnya sampai berwarna kecoklatan. Muncul pagi hari, dan selalu nangkring di seberang rumah dengan interval waktu berbeda setiap harinya. Harganya Rp. 2.500,-
12. Es dungdung, hanya tinggal satu penjual es dungdung yang lewat depan rumah. Es dung dung ini khas banget dengan rasa gurih santannya. Keberadaannya mulai digusur oleh ice cream bermerk yang mulai menyerang toko toko kelontong di sekeliling kampung. Bila lebaran tiba es dung dung ini selalu di damba, rasanya hebat sebagai pelengkap makan peuyeum ketan hitam hasil rampokan dari tetangga :D
13. Es potong. Awalnya berbentuk panjang, di potong potong, lalu di tusuk dengan tusukan bambu. Satu potongnya Rp. 1.000,- , dengan berbagai rasa dan warna. Ciri khasnya adalah rasa asin di lapisan luarnya. Dan gurihnya santan masih jadi juaranya.
14. Cakue dan Odading. Pedagang ini termasuk pedagang kloter pagi, bila ramadhan tiba, jam 1 dini hari sudah muncul teriakannya. Enak di makan selagi hangat.
15. Bakpau. Dengan menggunakan pengeras suara, si mang bakpau gak usah kuras tenaga. Bakpau dengan isi ayam, sapi, coklat dan kacang hijau itu, sering muncul di pagi, sore dan malam hari.
16. Sekoteng. Bila ada yang jualan di tengah malam, ya dialah orangnya, tukang sekoteng. Saya lupa apa aja ya ini isinya, tapi yang pasti kuahnya adalah air jahe.
17. Bajigur. Tukang bajigur yang mahiwal, begitulah dia. Orang lain baru muncul siang ke sore hari. Mang satu ini pagi pagi sudah beredar. Dengan Rp. 1.500,- satu gelas bajigur lengkap dengan irisan cangkaleng sudah bisa dinikmati. Sebagai pelengkap camilan tersedia pula rebusan ubi, singkong, pisang, kacang, talas, carang gesing, putri noong, dan getuk.
18. Susu Murni KBPS pangalengan. Ringtone nya enak di telinga. Terdiri dari susu sapi yang diperah sendiri by tangan orang lain tapi, dengan varian rasa plain, coklat dan strawberry. Harganya berkisar antara Rp. 2.500 - Rp. 7.000,-
19. Kue jajan pasar. New comer, penjualnya mantan supir rental yang beralih profesi. Terdiri dari lupis, jongkong, klepon, dan kawan kawannya. Harganya berkisar dari Rp. 500 - Rp. 4.000,-
20. Roti. Dari berbagai merk, ada sari roti, dji seng, garmelia, swan, dan sharon. Tapi para pedagang roti ini susah ditebak nongolnya.
21. Crepes. Pedagang nya sering nangkring pas di depan rumah setiap jam 3 sore. Wangi adonan nya kadang membuat kepala pusing saking semerbaknya. Pheew!!. Banyak varian rasa fillingnya, harga nya berkisar antara Rp. 2.500 - Rp. 5.000,-.
22. Rujak. Ada rujak beubeuk juga rujak colek. Rujak beubeuk dengan tumbukan kayunya yang khas dan berirama, sementara rujak colek dengan buah buahan yang beraneka ragam mengguggah selera.
23. Bandros, ah yang ini males bahasnya, mang penjualnya malesin banget, weks.
Begitulah kira kira deretan penjual makanan, member of jajanan jaya, yang selalu menyemarakan hari hari saya.
Dan semoga semua penjual makanan jujur di dunia ini di beri tempat yang terindah di hati para pelanggannya.
#salam jajan bersodara
0 comments:
Post a Comment